Friday, April 16, 2010

Deklarasi Pasangan Tri Rismaharini-Bambang DH Tanpa Orasi, Full Hiburan

Deklarasi pasangan Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono di Taman Bungkul tadi malam berlangsung unik. Alih-alih penuh sambutan dan pidato, deklarasi kemarin berlangsung sangat cair. Tidak ada orasi politik, hanya hiburan dan full kegiatan anak muda.

Menurut Jagat Hariseno, ketua tim pemenangan Risma-Bambang bidang eksternal, deklarasi tadi malam memang dikonsep tanpa orasi politik. ''Sebab, segmen deklarasi ini adalah untuk anak muda,'' kata pria yang akrab dipanggil Seno tersebut.

Pemilihan Taman Bungkul sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Menurut Seno, kondisi Taman Bungkul yang asri dan menjadi sarana rekreasi keluarga tak lepas dari peran Risma dan Bambang. ''Tanpa mengecilkan peran yang lain, Taman Bungkul ini merupakan salah satu bukti nyata kerja keras pemkot,'' tegasnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, acara tadi malam hanya deklarasi pembuka. ''Nanti ada rangkaian deklarasi yang berujung pada megadeklarasi, sekitar pertengahan April mendatang,'' paparnya.

Karena itu, deklarasi kemarin berlangsung sangat santai -bila diukur dari sebuah deklarasi politik. Tanpa pidato, hanya hiburan dan atraksi.

Boleh dibilang, satu-satunya yang berpidato adalah Djadi Galajapo. Tentu saja, sebagai MC kocak, ''pidato'' yang dibawakan Djadi adalah pidato kocak. Misalnya, ketika dia ''membuka'' atraksi BMX. ''Ayo ndang pancalen, iki wis bengok-bengok ket mau (ayo segera dikayuh, sudah teriak-teriak sejak lama ini, Red),'' ujar Djadi kepada para pemain freestylers BMX yang sudah bersiap-siap.

Hari Sulistyo Adi, ketua Komunitas BMX Surabaya, mengaku sepenuh hati mendukung Risma-Bambang. ''Saya ingat perjuangan beliau ketika membangun Taman Bungkul dan Ketabang, sehingga Surabaya menjadi satu-satunya kota yang mempunyai dua fasilitas untuk komunitas BMX yang dibangun pemerintah kota,'' ungkapnya.

Sebelumnya, dia menyatakan bahwa para freestylers BMX berada di jalanan dan selalu menjadi target pengejaran satpol PP. ''Jadi, kami sangat berterima kasih karena sudah dibuatkan tempat. Kami semua mendukung Risma-Bambang,'' ujarnya.

Setelah itu, muncul penampilan cheerleaders dari SMAN 18. Hebohnya, Risma mendadak muncul dari pagar betis cheerleaders. Dia langsung membaur bersama masyarakat dan berdialog. Mantan kepala badan perencanaan pembangunan kota itu menjadi objek foto bersama warga.

Beberapa orang sempat menyampaikan keluhan. Misalnya, Hariyono, kader lingkungan dari Karah. Begitu bertemu Risma, dia langsung menyalami dan berkata, ''Waduh, Srikandi Surabaya yang satu ini semakin sibuk saja. Saya ini ingin bertemu langsung dan menyampaikan dukungan.'' Risma pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas dukungannya.

Sementara itu, hingga pukul 18.30 tadi malam, Bambang D.H. masih bertemu warga di Tandes. Dia menjadi salah seorang pembicara dalam acara Lomba Cipta Kampung Aman (LCKA) bersama jajaran polisi. Rencananya, seusai menghadiri LCKA, Bambang bergabung dengan Risma di Taman Bungkul.

Langkah berani diambil Muh. Zahrus Faisal, wakil ketua DPD PAN Surabaya. Dia terang-terangan mendukung pasangan Risma-Bambang.

''Saya siap dipecat atas pilihan ini,'' kata ketua Fraksi PAN DPRD Surabaya periode 2004-2009 tersebut. Menurut Zahrus, kedatangannya di acara pendaftaran Risma-Bambang Rabu lalu (17/3) membuat dirinya ditelepon banyak orang. Alih-alih mencercanya, Zahrus mengaku telepon yang masuk justru mendukungnya.

''Itu telepon dari masyarakat. Ini menunjukkan besarnya dukungan terhadap pasangan tersebut,'' katanya. Untuk itu, Zahrus menyatakan tidak ingin menafikan dukungan warga tersebut.

Zahrus tak takut meski dukungannya berseberangan dengan sikap resmi DPD PAN Surabaya. ''Kami-kami ini tidak hanya menjalankan mesin politik PAN, tetapi mesin politik pemimpin yang mendapat dukungan rakyat,'' ucapnya.

Zahrus bahkan mengatakan tak perlu panjang lebar menguraikan prestasi yang ditorehkan, baik oleh Risma maupun Bambang. ''Soal taman, soal RPJMD yang sudah jelas arahnya. Apa lagi,'' urainya.

Dia juga mengungkapkan pengalamannya saat menjadi anggota dewan periode 2004-2009. ''Saya sangat enak bekerja sama dengan keduanya,'' urainya. Beberapa kali ada permasalahan, lanjut Zahrus, keduanya sangat tanggap menyelesaikannya. ''Ini menunjukkan keduanya sangat memahami persoalan kerakyatan,'' tambahnya.

Di bagian lain, bendaharan DPC PDIP Surabaya Baktiono kemarin membentuk tim relawan pemenangan Risma-Bambang. Menariknya, elemen tim relawan ini berasal dari kalangan tukang parkir dan pembersih taman maupun jalan.

Baktiono mengaku cukup kaget karena para pekerja cilik tersebut membentuk tim relawan. ''Ini membuat kami semakin optimis dalam pilwali mendatang,'' ucap pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi D DPRD Surabaya tersebut.

Sementara itu, koordinator tim relawan tersebut, Salam, mengatakan bahwa pembentukan tim relawan itu murni gerakan dari bawah. ''Kami tahu, Risma-Bambang mempunyai kepedulian terhadap wong cilik yang besar. Untuk itu, kami berharap keduanya menang, dan lantas kemudian memperjuangkan nasib kami dengan lebih baik,'' tuturnya. (ano/c7/c5/oni).
Sumber : Jawa Pos (21 Maret 2010)

Risma-Bambang | Not The Others

No comments:

Post a Comment