Risma Bambang Not The Others - bukan www.NotTheOthers.com

Menjadikan Surabaya Lebih Baik

Friday, April 16, 2010

Pesan Mega ke RIDHO: Pertahankan!

KETUA Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri minta pasangan Tri Rismaharini-Bambang DH mempertahankan kepemimpinan dan prestasi membangun Kota Surabaya lima tahun ke depan, dengan lebih dulu memenangkan Pilkada Kota Surabaya. Support itu disampaikan Megawati kepada pasangan cawali-cawawali yang diusung PDI Perjuangan tersebut, di ruang VVIP Bandara Juanda, Jumat (2/4). Risma, sapaan Tri Rismaharini mengungkapkan, Megawati memberikan pesan kepada dirinya dan Bambang DH seputar pencalonannya dalam Pemilihan Walikota Surabaya 2 Juni mendatang. "Pertahankan. Itu pesan Ibu Mega kepada kami," ungkap Risma, kepada reporter www.pdiperjuangan-jatim.org di bandara.

Menurut Risma, pesan agar pasangan RIDHO (Risma-Bambang DH Oke) mempertahankan prestasi didasari banyaknya pembangunan yang sudah dan sedang dijalankan. Dalam pertemuan singkat itu, Megawati menyampaikan apresiasinya terhadap pembangunan dan tata kota Surabaya yang bersih dan hijau.

Saking getolnya penghijauan di Kota Surabaya, seorang Camat di Surabaya Selatan, di lain kesempatan 'menggelari' Bambang DH sebagai 'Walikota Pohon'. Upaya menghijaukan Surabaya salah satu yang diapresiasi Megawati. "Minimal dipertahankan," kata Risma kembali menirukan pesan Megawati.

Selain penghijauan, kata Risma, Megawati juga mewanti-wanti agar RIDHO terus memberdayakan ekonomi lokal di Surabaya seperti sudah dilakukan selama ini.

Risma menyebut, kekuatan ekonomi di Surabaya, 80 persen di antaranya ditopang dari usaha mikro kecil dan menengah. Dari persentase UMKM itu, 80 persen di antaranya termasuk usaha kecil. "Ini yang sedang kita dorong dan akan terus kita tingkatkan. Agar pengusaha menengah dan kecil mampu berdaya, dan menjadi tuan di kota sendiri," tandasnya.

Kedatangan Megawati di Bandara Juanda untuk transit, sebelum melanjutkan perjalanan ke Blitar naik helikopter. Seperti yang sudah dijadwalkan, Ketua Umum PDI Perjuangan ini akan berziarah di makam Bung Karno, ayahandanya, di Kota Blitar.

Megawati sendiri didampingi suaminya,Taufik Kiemas. Anggota rombongan lainnya, Sekjen DPP Pramono Anung dan putra Megawati, Prananda Prabowo. Mereka disambut Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Kusnadi dan Wakil Sekretaris Bidang Internal, SW Nugroho.

Sementara, Risma dan Bambang DH didampingi sejumlah tim sukses RIDHO. Hadir juga Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Whisnu Sakti Buana. (her)

Sumber : pdiperjuangan-jatim.org (2 April 2010)

Risma-Bambang | Not The Others

Bentuk Dukungan, Rela Tak Dibayar

UNTUK level Surabaya, nama Rucita Permatasari sebagai model sudah cukup dikenal. Selain pernah kondang menjadi model DetEksi, wajah Rucita kerap terlihat dalam perhelatan modeling besar di Surabaya.

Namun, bisa dipastikan kini wajah sedapnya bisa semakin banyak terlihat dalam beberapa pekan mendatang di billboard besar di Surabaya. Sebab, gadis 20 tahun tersebut menjadi model iklan kampanye Risma-Bambang. Salah satunya terlihat di Jalan Raya Gubeng.

Cerita itu bermula ketika Rucita mendengar ada lowongan untuk menjadi model iklan billboard politik. Berprofesi sebagai model, tentu saja mahasiswi Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Ciputra tersebut tertarik untuk melamar.

Yang membuat dirinya semakin tertarik adalah model untuk iklan politik. ''Kebetulan saja, saya kuliah di desain komunikasi visual. Saya juga tertarik untuk mengetahui bagaimana komunikasi visual yang baik untuk politik tersebut,'' katanya.

Yang membuat Rucita senang, belakangan diketahui bahwa yang mencari model tersebut adalah tim pemenangan Risma-Bambang. ''Kami memang mengemas kampanye pemenangan pasangan kami dengan cara yang sangat kreatif. Yang eye catching, kelihatan cerah, ceria. Politik tidak berarti sangat berat dan harus sangat serius,'' jelas Jagat Hariseno, ketua pemenangan tim Risma-Bambang bidang eksternal.

Karena itu, yang terjadi adalah sebuah hubungan timbal-balik. Seno mendapatkan model dengan harga terjangkau, sedangkan Rucita bisa secara langsung melihat bagaimana proses kerja komunikasi visual -sebuah hal yang tentu sangat mendukung studinya di Universitas Ciputra tersebut.

Menariknya, mantan model DetEksi itu mengaku mau menjadi model iklan kampanye Risma-Bambang karena keyakinan politiknya. ''Sama sekali bukan karena uang. Memang ada fee karena soal profesionalitas. Tapi, aku mau karena aku pilih Risma-Bambang,'' tegas wanita yang berulang tahun setiap 24 Oktober tersebut.

Menurut Rucita, dirinya memilih Risma-Bambang karena juga ada faktor perempuan. ''Sekarang zamannya emansipasi. Sejak dulu, perempuan jarang mendapat kesempatan menjadi pemimpin. Sebagai cewek, aku mendukung calon perempuan,'' tuturnya. (*/c5/dos)

Sumber : Jawa Pos (8 April 2010)

Risma-Bambang | Not The Others

Megawati Pesan kepada Risma-Bambang Jaga Lingkungan Hidup

Bambang Dwi Hartono, lingkungan hidup, megawati, not the others, Pemilukada Surabaya 2010, pilwali, pilwali surabaya, risma bambang, Surabaya, Tri Rismaharini, visi misi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, tampaknya, menaruh harapan besar kepada Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono (Risma Bambang). Mega sangat yakin, pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota itu mampu memenangkan pilwali pada 2 Juni mendatang.

Kemarin (2/4) mantan presiden RI tersebut bertemu Risma dan Bambang di ruang VVIP Bandara Juanda. Dalam pertemuan tersebut, Mega menyampaikan sejumlah pesan yang harus dilaksanakan jika Risma-Bambang terpilih sebagai pemimpin kota Surabaya.

Yang paling ditekankan Mega adalah menjaga kelestarian lingkungan hidup. ''Lingkungan hidup harus dijaga. Kalian harus meneruskannya,'' pesan Mega. Salah satu yang menjadi concern Mega adalah pembibitan.

Risma-Bambang pun langsung menyatakan kesiapannya. Mereka mengungkapkan, pemkot sebenarnya sudah menyiapkan total lahan seluas 4,7 hektare di seluruh Surabaya untuk pembibitan. ''Malah, Surabaya dipilih untuk mewakili Indonesia dalam lomba kebersihan di tingkat Asia Pasifik,'' papar Bambang. Mendengar penjelasan Bambang, Mega tampak manggut-manggut.

Selain itu, Mega berpesan agar Risma-Bambang terus memberdayakan perekonomian rakyat kecil atau wong cilik. Namun, pemberdayaan tersebut harus dilakukan secara terstruktur dan benar.

Mega kemudian mencontohkan pengalaman unik yang pernah dialaminya. Pernah, Mega berkunjung ke sebuah desa di kawasan Jawa Barat. Oleh kepala desa, Mega diajak berkeliling untuk melihat peternakan kolam ikan mas. Rupanya, peternakan ikan mas tersebut dikelola dengan cara tradisional, yakni menaruh jamban di atas kolam tersebut. Celakanya, saat acara makan, Mega disuguhi ikan mas hasil peternakan tersebut. Langsung, selama seminggu Mega alergi makan ikan mas. ''Nah, ini kan bisa dibuat contoh, bahwa segala aspek dari peternakan itu harus diperhatikan,'' ucapnya.

Mega menambahkan, Surabaya merupakan salah satu basis PDIP. Surabaya juga memiliki peran yang strategis dalam peta perpolitikan nasional. Karena itu, rekomendasi cawali-cawawali yang diberikan kepada Risma-Bambang didasarkan pada kepentingan warga Surabaya sendiri. ''Saya juga mengapresiasi keberhasilan pembangunan di Surabaya,'' katanya. Mega menilai, suksesnya pembangunan di kota ini tak bisa dilepaskan dari kinerja Risma-Bambang di pemkot.

Mega kembali menginstruksi seluruh kader PDIP agar all-out mendukung pencalonan Risma-Bambang. Semua elemen yang bernaung di bawah PDIP harus berjuang agar Risma-Bambang bisa menjadi pimpinan Surabaya. ''Supaya apa? Supaya perkembangan pembangunan Surabaya yang sudah baik ini tetap berkelanjutan,'' tandasnya.

Megawati kemarin datang bersama suaminya, Taufik Kiemas, dan Sekjen DPP PDIP Pramono Anung. Mereka transit di ruang VVIP Bandara Juanda sebelum melanjutkan perjalanan menuju Blitar. Rencananya, Mega bersama rombongan berziarah ke makam ayahandanya, sang proklamator RI Ir Soekarno. Dari Blitar, putri sulung Soekarno tersebut langsung bertolak ke Bali untuk persiapan kongres PDIP yang rencananya dibuka pada 6 April. (ano/c10/oni)

Sumber : Jawa Pos (3 April 2010)

Risma-Bambang | Not The Others

Deklarasi Pasangan Tri Rismaharini-Bambang DH Tanpa Orasi, Full Hiburan

Deklarasi pasangan Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono di Taman Bungkul tadi malam berlangsung unik. Alih-alih penuh sambutan dan pidato, deklarasi kemarin berlangsung sangat cair. Tidak ada orasi politik, hanya hiburan dan full kegiatan anak muda.

Menurut Jagat Hariseno, ketua tim pemenangan Risma-Bambang bidang eksternal, deklarasi tadi malam memang dikonsep tanpa orasi politik. ''Sebab, segmen deklarasi ini adalah untuk anak muda,'' kata pria yang akrab dipanggil Seno tersebut.

Pemilihan Taman Bungkul sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Menurut Seno, kondisi Taman Bungkul yang asri dan menjadi sarana rekreasi keluarga tak lepas dari peran Risma dan Bambang. ''Tanpa mengecilkan peran yang lain, Taman Bungkul ini merupakan salah satu bukti nyata kerja keras pemkot,'' tegasnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, acara tadi malam hanya deklarasi pembuka. ''Nanti ada rangkaian deklarasi yang berujung pada megadeklarasi, sekitar pertengahan April mendatang,'' paparnya.

Karena itu, deklarasi kemarin berlangsung sangat santai -bila diukur dari sebuah deklarasi politik. Tanpa pidato, hanya hiburan dan atraksi.

Boleh dibilang, satu-satunya yang berpidato adalah Djadi Galajapo. Tentu saja, sebagai MC kocak, ''pidato'' yang dibawakan Djadi adalah pidato kocak. Misalnya, ketika dia ''membuka'' atraksi BMX. ''Ayo ndang pancalen, iki wis bengok-bengok ket mau (ayo segera dikayuh, sudah teriak-teriak sejak lama ini, Red),'' ujar Djadi kepada para pemain freestylers BMX yang sudah bersiap-siap.

Hari Sulistyo Adi, ketua Komunitas BMX Surabaya, mengaku sepenuh hati mendukung Risma-Bambang. ''Saya ingat perjuangan beliau ketika membangun Taman Bungkul dan Ketabang, sehingga Surabaya menjadi satu-satunya kota yang mempunyai dua fasilitas untuk komunitas BMX yang dibangun pemerintah kota,'' ungkapnya.

Sebelumnya, dia menyatakan bahwa para freestylers BMX berada di jalanan dan selalu menjadi target pengejaran satpol PP. ''Jadi, kami sangat berterima kasih karena sudah dibuatkan tempat. Kami semua mendukung Risma-Bambang,'' ujarnya.

Setelah itu, muncul penampilan cheerleaders dari SMAN 18. Hebohnya, Risma mendadak muncul dari pagar betis cheerleaders. Dia langsung membaur bersama masyarakat dan berdialog. Mantan kepala badan perencanaan pembangunan kota itu menjadi objek foto bersama warga.

Beberapa orang sempat menyampaikan keluhan. Misalnya, Hariyono, kader lingkungan dari Karah. Begitu bertemu Risma, dia langsung menyalami dan berkata, ''Waduh, Srikandi Surabaya yang satu ini semakin sibuk saja. Saya ini ingin bertemu langsung dan menyampaikan dukungan.'' Risma pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas dukungannya.

Sementara itu, hingga pukul 18.30 tadi malam, Bambang D.H. masih bertemu warga di Tandes. Dia menjadi salah seorang pembicara dalam acara Lomba Cipta Kampung Aman (LCKA) bersama jajaran polisi. Rencananya, seusai menghadiri LCKA, Bambang bergabung dengan Risma di Taman Bungkul.

Langkah berani diambil Muh. Zahrus Faisal, wakil ketua DPD PAN Surabaya. Dia terang-terangan mendukung pasangan Risma-Bambang.

''Saya siap dipecat atas pilihan ini,'' kata ketua Fraksi PAN DPRD Surabaya periode 2004-2009 tersebut. Menurut Zahrus, kedatangannya di acara pendaftaran Risma-Bambang Rabu lalu (17/3) membuat dirinya ditelepon banyak orang. Alih-alih mencercanya, Zahrus mengaku telepon yang masuk justru mendukungnya.

''Itu telepon dari masyarakat. Ini menunjukkan besarnya dukungan terhadap pasangan tersebut,'' katanya. Untuk itu, Zahrus menyatakan tidak ingin menafikan dukungan warga tersebut.

Zahrus tak takut meski dukungannya berseberangan dengan sikap resmi DPD PAN Surabaya. ''Kami-kami ini tidak hanya menjalankan mesin politik PAN, tetapi mesin politik pemimpin yang mendapat dukungan rakyat,'' ucapnya.

Zahrus bahkan mengatakan tak perlu panjang lebar menguraikan prestasi yang ditorehkan, baik oleh Risma maupun Bambang. ''Soal taman, soal RPJMD yang sudah jelas arahnya. Apa lagi,'' urainya.

Dia juga mengungkapkan pengalamannya saat menjadi anggota dewan periode 2004-2009. ''Saya sangat enak bekerja sama dengan keduanya,'' urainya. Beberapa kali ada permasalahan, lanjut Zahrus, keduanya sangat tanggap menyelesaikannya. ''Ini menunjukkan keduanya sangat memahami persoalan kerakyatan,'' tambahnya.

Di bagian lain, bendaharan DPC PDIP Surabaya Baktiono kemarin membentuk tim relawan pemenangan Risma-Bambang. Menariknya, elemen tim relawan ini berasal dari kalangan tukang parkir dan pembersih taman maupun jalan.

Baktiono mengaku cukup kaget karena para pekerja cilik tersebut membentuk tim relawan. ''Ini membuat kami semakin optimis dalam pilwali mendatang,'' ucap pria yang juga menjabat sebagai ketua Komisi D DPRD Surabaya tersebut.

Sementara itu, koordinator tim relawan tersebut, Salam, mengatakan bahwa pembentukan tim relawan itu murni gerakan dari bawah. ''Kami tahu, Risma-Bambang mempunyai kepedulian terhadap wong cilik yang besar. Untuk itu, kami berharap keduanya menang, dan lantas kemudian memperjuangkan nasib kami dengan lebih baik,'' tuturnya. (ano/c7/c5/oni).
Sumber : Jawa Pos (21 Maret 2010)

Risma-Bambang | Not The Others

Desain Baru Iklan Risma-Bambang, Minimalis, Minim kata, dan Tidak Ada Foto

Tim pemenangan Tri Rismaharini - Bambang Dwi Hartono (Risma Bambang) terus berupaya mendongkrak popularitas pasangan yang hampir pasti diusung PDIP itu. Selain secara langsung mendekati masyarakat, terutama rakyat kecil, mereka memasang reklame besar di tiga titik sekaligus. Yakni, di perempatan Jalan Pandegiling, Jalan A. Yani, dan Gelora Pancasila. Iklan sosialisasi tersebut jauh berbeda dengan mainstream billboard iklan kampanye tokoh lainnya.

Bila yang lain jor-joran memajang foto wajah, nama, dan tagline, tidak demikian billboard iklan kampanye Risma-Bambang. Bentuknya didesain minimalis, minim kata, dan sama sekali tidak ada foto pasangan.

Ketua tim pemenangan Risma-Bambang, Jagad Hariseno, mengatakan, desain iklan tersebut memang disengaja seperti itu. ''Ini adalah iklan kreatif kami dengan desain kontemporer,'' katanya. Menurut dia, sasaran iklan tersebut adalah pemilih pemula dan kalangan menengah ke atas.

''Maka, ada yang berbahasa Inggris dengan pesan minim kata. Sebab, banyak kata malah minim makna,'' ucapnya. Dia lantas menyitir pepatah kuno Tiongkok "Those who speaks do not know, those who know do not speak (mereka yang ramai bicara tidak tahu, mereka yang berpengetahuan tidak banyak omong)".

Putra sulung Ketua DPP PDIP Sutjipto itu mengatakan, billboard pasangan Risma-Bambang tersebut dirancang agar tidak menyilaukan mata. ''Gambar wajah terlalu besar dan tulisan yang terlalu ramai kadang membuat silau pandangan. Kalau seperti ini, kan malah nyaman dipandang dan memancing rasa ingin tahu yang lebih besar,'' tutur kakak kandung Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana itu.

Pada bagian lain, Risma kemarin berkunjung ke Kelurahan Wonokromo. Alumnus ITS itu meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan para keluarga miskin (gakin) di RW VII. Wilayah tersebut terkenal memiliki gakin terbanyak di Wonokromo.

Kedatangan Risma menarik perhatian warga. Sekitar seratus lebih warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu berduyun-duyun menghadiri acara bertajuk Risma Mendengar itu. Perempuan kelahiran 20 November 1961 itu lesehan di bantaran sungai untuk mendengarkan keluhan warga.

Karena diskusi berlangsung gayeng, warga berencana mengumpulkan ibu-ibu dengan jumlah lebih banyak lagi. Mereka semua siap mendukung Risma maju pilwali bersama Bambang Dwi Hartono.

Salah seorang warga, Iin Rohim, mengaku sangat gembira dengan kedatangan Risma. Bagi dia, Risma adalah sosok yang mampu mengubah wajah Surabaya menjadi lebih baik. ''Bu Risma adalah sosok yang telah berbuat banyak bagi Surabaya. Beliau juga pinter dan tidak membedakan sopo siro, sopo ingsun. Makanya saya ngoyo agar Bu Risma datang ke RW VII,'' katanya kemarin.

Perempuan 44 tahun tersebut semakin antusias ketika mengetahui bahwa Risma akan maju dalam pilwali mendatang. Kepada warga RW, Iin berharap para hadirin mencatat dan bahkan memfoto Risma. Sehingga, warga tidak lupa harus memilih siapa dalam coblosan mendatang. ''Saya sueeneng dengan Bu Risma. Orangnya simpatik dan pekerja keras,'' tegasnya.

Pada kesempatan itu, Risma menyatakan bahwa untuk mengubah Wonokromo, yang utama ialah peningkatan akses ekonomi dan infrastruktur dasar (PDAM, Jalan, dan Penerangan Jalan). Sektor Pendidikan dan akses kesehatan seperti Posyandu juga penting. Program seperti kunjungan dokter, makanan tambahan balita, dan lansia juga perlu diperhatikan.

Warga lain bernama Suyud menyatakan baru merasakan perubahan wajah Surabaya saat Risma menjadi kepala dinas kebersihan dan pertamanan maupun kepala bappeko. Jalan dengan paving selebar 6 meter di bantaran sungai Wonokromo membuat ''isolasi'' wilayah ini menjadi terbuka. Pavingisasi itu juga menumbuhkan kapasitas ekonomi masyarakat.

Sebagai penutup, Ketua RW VII Kasman mengatakan bahwa Risma patut didukung. ''Antusiasme warga dalam mendukung Bu Risma sungguh luar biasa,'' tuturnya. (ano/nur/oni)

Sumber : Jawa Pos (3 Maret 2010)
Baca juga Deklarasi pasangan Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono

Risma-Bambang | Not The Others